Universitas Bandung Raya (Unbar) didirikan melalui proses
kreatif yang cukup panjang dan berliku dimulai dengan penyatuan (merger)
4 (empat) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mandiri yang kemudian
dikembangkan menjadi 4 (empat) fakultas di lingkungan Universitas
Bandung Raya yakni Akademi Pimpinan Perusahaan Bandung (APPB) - Yayasan
Pendidikan Merdeka (YPM) menjadi Fakultas Ekonomi, Akademi Tekstil
Berdikari (ATB) - Yayasan Pembina Pendidikan Ahli Tekstil (YAPPATEKS)
menjadi Fakultas Teknik, Akademi Pertanian Nasional (AKPERNAS) - Yayasan
Pembina Pendidikan Pertanian (YP-3) menjadi Fakultas Pertanian dan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) - Yayasan Pendidikan
Nasional (YAPENAS) menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Ikrar
penyatuan tersebut dilakukan pada tanggal 18 Mei 1984. Badan
penyelenggara Unbar adalah Yayasan Pembina Unbar (YPU) berdasarkan
Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0652/1985 tanggal 30 Desember 1985. YPU
sebagai Badan penyelenggara Unbar dikukuhkan dengan akta Notaris BM Sri
Sugiarto SH, Nomor: 26 tanggal 16 Juni 1984. Proses pengembangan
Universitas Bandung Raya tumbuh tidak terpisah dari lingkungan strategis
dan dinamika masyarakat yang ada disekitarnya. Pada umumnya keberadaan
suatu lembaga tumbuh dengan mengacu pada pemikiran dasar atau pendekatan
yang beragam sebagai berikut :
- 1 Sosio Karikatif, yaitu pendekatan bahwa keberadaan Unbar sebagai upaya mengakomodasi aspirasi masyarakat yang didasari oleh anggapan bahwa masyarakat tidak berdaya, banyak kemiskinan, kurang terdidik serta tidak memiliki kemampuan dan kemandirian. Oleh sebab itu patut mendapat perhatian dan memberi keberpihakan dalam menumbuhkan martabat dan harga dirinya secara gotong royong dan partisipatif
- 2 Sosio Ekonomis, yaitu pendekatan bahwa keberadaan Unbar tidak lepas dari upaya turut memperbaiki kondisi masyarakat yang masih lemah dari segi pendapatannya, dan memerlukan perbaikan pemenuhan kebutuhan ekonomisnya.
- 3 Sosio Reformis, yaitu pendekatan yang bersifat insidentil yang dilakukan secara aksidental dalam upaya mengembalikan keadaan menjadi sebagaimana keadaan semula. Misalnya aksi-aksi bantuan pengabdian kepada masyarakat.
- 4 Sosio Transformatif, yaitu pendekatan yang berdasarkan pada suatu keyakinan bahwa pengembangan pembangunan masyarakat pada dasarnya ialah suatu perubahan pandangan, pemikiran, sikap dan tingkah laku bersama menuju pada keswadayaan dan kemandirian.
Dengan latar belakang terbentuknya Unbar yang unik, akan mencirikan
beragamnya pendekatan yang dimiliki dengan masing-masing konsentrasi
program yang diembannya. Namun akhirnya menemukan titik kesamaan
pandangan bahwa perlunya kebersamaan dalam merumuskan program dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Program yang disusun atas
dasar penyelesaian isu-isu strategis yang dihadapi baik internal maupun
eksternal Unbar. Dengan pendekatan yang menyeluruh (holistik), perbedaan
konsentrasi pada wilayah garapan program, ditemukan titik kesamaan
pandangan yaitu perlu adanya kebersamaan dalam merumuskan program dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi secara konprehensif.
0 komentar:
Posting Komentar